Kamis, 10 April 2014
Senin, 07 April 2014
mohon bantuan nya, kunjungilah link di bawah ini, atas bantuan nya, saya ucapkan terima kasih.
http://tasks4job.com/?refer=135006
http://tasks4job.com/?refer=135006
Rabu, 02 April 2014
GEOGRAFI SEMESTER II kelas XI
GEOGRAFI
SEMESTER II kelas XI
1. Pengertian
Lingkungan Hidup
Menurut Otto Sumarwoto (1989) Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Lingkungan tempat tinggal kita merupakan contoh yang paling mudah kita
amati. Di dalamnya antara lain ada burung, kucing, ayam, kupu-kupu bahkan
cacing atau belatung terdapat di sekitar kita bukan?
Secara umum
lingkungan hidup dapat di bagi 2, yaitu sebagai berikut:
1.Lingkungan
Biotik
Lingkungan
biotik (lingkungan organik) merupakan komponen makhluk hidup yang menghuni
planet bumi, terdiri atas mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Secara khusus, lingkungan
biotik diklasifikasikan menjadi:
1) produsen,
dalam hal ini tumbuhan yang memproduksi sumber bahan makanan bagi makhluk hidup
lainnya;
2) konsumen,
yaitu hewan serta manusia; dan
3) pengurai,
yang merupakan mikroorganisme yang merombak dan menghancurkan sisa-sisa
organisme yang telah mati. Termasuk ke dalam kelompok pengurai adalah jamur,
bakteri, dan cacing tanah.
2. Lingkungan
Abiotik
Lingkungan
abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan
organisme hidup, antara lain adalah batuan, tanah, mineral dan sinar matahari,
lingkungan ini disebut juga lingkungan anorganik. Lingkungan abiotik merupakan
kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati (unsur
anorganik), seperti batuan, tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik
dinamakan juga lingkungan anorganik.
Dalam sudut pandang ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari dan
menganalisis hubungan timbal balik (interaksi dan interelasi) antara manusia
dan lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu dibedakan atas tiga kelompok
utama, yaitu lingkungan alam (lingkungan fisik), sosial, dan budaya.
1) Lingkungan
alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang meliputi kondisi iklim,
tanah, fisiografi, dan batuan.
2) Lingkungan
sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan karakternya, baik sebagai
individu atau pribadi maupun makhluk sosial.
3) Lingkungan
budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti bangunan, karya
seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial.
Dalam kenyataan sehari-hari, ketiga unsur lingkungan hidup tersebut tidak
berdiri sendiri, akan tetapi memiliki keterkaitan dalam bentuk interaksi dan
interelasi antara satu komponen dan komponen lainnya. Perubahan yang terjadi
pada suatu komponen dampaknya akan dirasakan oleh komponen lain.
Sebagai contoh, manusia melakukan tindakan berupa penggundulan hutan untuk
dimanfaatkan sumber daya kayunya. Namun dalam praktiknya, kegiatan tersebut
tidak memperhatikan faktor-faktor kelestarian dan daya dukung lahan. Maka sebagai
reaksinya terjadilah banjir bandang pada saat musim hujan dengan intensitas
tinggi.
2. Manfaat
Lingkungan bagi Kehidupan
Manusia hidup di permukaan bumi bersama-sama dengan komponen lingkungan lainnya,
berupa komponen biotik, yaitu hewan, tumbuhan, dan jasad renik, serta komponen
abiotik (tidak hidup). Secara langsung maupun tidak, secara disadari ataupun
tidak semua unsur-unsur lingkungan yang ada di sekitar senantiasa memberikan
manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Sebagai contoh, untuk memenuhi
kebutuhan makanan, manusia memanfaatkan tumbuhan dan hewan. Selain itu, dalam
proses pernafasan manusia senantiasa menghirup oksigen yang terdapat di
atmosfer.
Secara umum
beberapa manfaat unsur lingkungan hidup bagi manusia antara lain sebagai
berikut.
a. Ruang muka
bumi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas sehari-hari.
b. Tanah dapat
dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan pertanian,
perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya.
c. Unsur udara
(oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan hewan.
d. Komponen
hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan bagi manusia.
e. Sumber daya
alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
f.
Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses penguraian
sisa-sisa jasad hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi penumpukan bangkai
makhluk hidup, tetapi hancur dan kembali menjadi unsur-unsur tanah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelang sungan
kehidupan manusia sangat bergantung dari unsur-unsur lingkungan lainnya.
Manusia hanyalah salah satu dari komponen lingkungan tersebut. Jika manusia
menginginkan kelangsungan kehidupannya, manusia hendaknya sadar benar bahwa
kelestarian komponen-komponen lingkungan hidupnya harus senantiasa terjaga dari
kehancuran bahkan kepunahan.
Hubungan antarmakhluk hidup, terutama manusia dan lingkungan-nya,
sebenarnya telah berlangsung sejak manusia lahir. Begitu seseorang lahir ke
dunia, secara langsung ataupun tidak dia sudah melakukan interelasi dengan
lingkungan hidupnya, seperti memanfaatkan oksigen di udara untuk bernafas.
Setelah lebih besar, tingkat kebergan tungan terhadap lingkungan tentunya
semakin tinggi, sejalan perkembangan kebutuhannya. Semua kebutuhan itu tentunya
didapat melalui interaksi dengan lingkungan baik lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
3. Kerusakan
Lingkungan
Kerusakan lingkungan hidup merupakan fenomena dan gejala sosial yang saat
ini sering kali dijumpai pada berbagai wilayah, baik di wilayah daratan,
perairan, maupun kerusakan atmosfer. Adapun masalah lingkungan yang terjadi di
seluruh negara di dunia, baik di negara maju maupun berkembang adalah
pencemaran.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997, tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi dengan baik
sesuai dengan peruntuk kannya.
Beberapa contoh
pencemaran yang banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai
berikut.
a. Pencemaran
Tanah
Pencemaran
tanah dapat terjadi sebagai akibat pembuangan sampah limbah rumah tangga,
limbah pabrik, sisa oli dari bengkel kendaraan, dan pemakaian pupuk kimia
secara berlebihan. Akibat tindakan tersebut maka tanah akan teracuni dan kehilangan
tingkat kesuburannya.
b. Pencemaran
Air
Pencemaran air
banyak terjadi di daerah-daerah sekitar kawasan industri. Sebagaimana Anda
ketahui bahwa limbah cair yang berasal dari pabrik, seperti industri tekstil
banyak sekali mengandung unsur-unsur logam berat, seperti mercuri dan timbal.
Pencemaran
sungai ini tentunya dapat mengganggu kestabilan lingkungan perairan sehingga
makhluk hidup yang ada di sekitar sungai akan mati teracuni.
c. Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara dapat terjadi karena asap yang berasal dari pabrik maupun kendaraan
bermotor yang banyak mengandung gas karbonmonoksida, karbondioksida, nitrat,
cianida, dan sulfat. Selain itu, pencemaran udara juga berasal dari kebakaran
hutan dalam wilayah yang lebih luas, seperti pernah terjadi di Kalimantan.
Salah satu
akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam.
Hujan asam adalah hujan yang memiliki derajat tingkat keasaman ( pH ) lebih
kecil dari 5,6. Air hujan menjadi asam karena terkontaminasi oleh sulfurdioksida
dan oksidanitrogen.
Hujan asam
mengakibatkan kerugian pada bangunan, ekosistem danau, hutan, serta tanaman
pertanian. Hujan asam ini akan terjadi di mana saja, terutama pada daerah
kawasan industri.
d. Kerusakan
Hutan Akibat Penebangan Secara Liar dan Tidak Terkendali
Beberapa akibat
yang ditimbulkan karena penggundulan hutan, antara lain sebagai berikut.
1) Kekeringan
pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan.
Pada waktu terjadi hujan dengan intensitas besar, persentase air hujan yang
berinfiltrasi kecil sehingga cadangan air tanah sangat sedikit, sedangkan
sebagian besarnya bergerak sebagai air larian permukaan (surface runoff).
Gejala ini mengakibatkan banjir bandang.
Hal yang
kontras terjadi pada musim kemarau dimana curah hujan sangat sedikit. Pada saat
ini, kekeringan dapat terjadi di setiap wilayah.
2) Suhu udara
terasa makin panas
Meningkatnya suhu udara sangat terkait dengan makin gundulnya hutan, serta
peningkatan kadar emisi karbondioksida dari kendaraan bermotor dan industri.
Kadar emisi karbondioksida di atmosfer yang semakin banyak dan sulit
dinetralkan, menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect), yaitu
sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi tidak dapat dipantulkan ke angkasa
karena tertahan pada lapisan CO2. Keadaan demikian mengakibatkan suhu permukaan
bumi semakin bertambah panas.
3) Terjadinya
longsor.
Terjadinya tanah longsor sangat terkait dengan aktivitas penebangan hutan
yang makin merajalela di daerah yang bersangkutan. Banjir dan longsor merupakan
dua peristiwa yang erat kaitannya dengan hujan dan gundulnya kawasan hutan.
4) Menumpuknya
Sampah
Penumpukan sampah terjadi tidak hanya karena semakin padat nya penduduk,
tetapi sebagai akibat sulitnya membangun Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA).
Penumpukan sampah ini jelas menimbulkan berbagai permasalahan, seperti
menebarnya bau busuk, lalat, dan timbulnya berbagai penyakit.
Dari beberapa kejadian tersebut jelas bahwa manusia memegang peranan
penting terhadap kerusakan lingkungan hidup. Terdapat faktor-faktor alam yang
memicu terjadinya kerusakan lingkungan yang tidak dapat di hindari, seperti
letusan gunungapi, gempa, dan tanah longsor. Frekuensi kejadian-kejadian alam
tersebut relatif jarang dibandingkan dengan kegiatan manusia sehari-hari yang
dapat mengakibatkan kerusakan alam.
Meskipun upaya konservasi terhadap lingkungan terus dilakukan. Selama sikap
mental manusia tidak mendukung ke arah yang diharapkan, tetap saja kelestarian
lingkungan sangat sulit atau bahkan mungkin tidak akan pernah terwujud. Oleh
karena itu, upaya melestarikan lingkungan hidup hendaknya diiringi dengan usaha
membangun sikap mental manusia Indonesia itu sendiri.
Danau di samping merupakan contoh suatu ekosistem. Tatanan kehidupan danau tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain, masing-masing komponen saling terkait
bahkan saling bergantung. Ikan dapat terus hidup di air karena memakan plankton
yang berkembang di danau. Perkembangan plankton karena adanya sinar matahari
sehingga plankton mampu berfotosintesis.
Tidak berbeda dengan plankton, tumbuhan air yang disebut juga hidrofit
sangat tergantung pada air danau, sinar matahari, dan udara. Tumbuhan dan ikan
tertentu berinteraksi karena ikan menjadikan tumbuhan sebagai makanan.
Kehidupan dan hubungan antara komponen-komponen di dalam danau inilah yang kita
kenal sebagai ekosistem danau.
Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana bentuk interaksi katak dengan air danau
serta tumbuhan danau? Coba sebutkan unsur-unsur lingkungan lain yang berinteraksi
pada ekosistem danau di atas?
Pembahasan kehidupan danau seperti di atas dapat kita simpulkan bahwa
ekosistem adalah satu kesatuan daerah antara lingkungan biotik dan abiotik.
Kedua lingkungan ini saling berinteraksi dan saling memengaruhi. Dapat disimpulkan
bahwa ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran materi atau
transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung di antara unsur-unsur dalam
ekosistem.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang
disebut ekosistem.
Berikut adalah
contoh interaksi unsur-unsur lingkungan.
a.Pengaruh
komponen fisik terhadap komponen biologi,
contohnya:
1)kondisi iklim
memengaruhi persebaran vegetasi,
2) Hasil karya
manusia sebagai lingkungan budaya dipengaruhi oleh lingkungan fisik, contoh
membuat terasering pada lahan-lahan miring, menanami tanaman yang sesuai dengan
kondisi tanah.
b. Pengaruh
komponen biologi terhadap komponen fisik,
contohnya:
keberadaan cacing dalam tanah membuat kondisi tanah menjadi gembur dan subur,
c.Pengaruh
sumber daya manusia terhadap komponen fisik dan biologi, contohnya: manusia
melakukan berbagai konservasi tanah dan air, manusia mengupayakan kelestarian
flora dan fauna.
Selain contoh interaksi unsur-unsur lingkungan seperti di atas, contoh yang
lain adalah unsur-unsur kehidupan yang ada di hutan. Ekosistem hutan merupakan
sistem trofik yang pengaruhnya sangat besar bagi kehidupan manusia di mana pun
berada. Interaksi unsur-unsur lingkungan dalam hutan berjalan seimbang dan
serasi.
Interaksi unsur-unsur lingkungan secara global dapat kita amati pada
interaksi manusia terhadap hutan. Dalam lingkungan hutan, kita dapat menemukan
semua komponen lingkungan, baik fisik, biologi, maupun lingkungan budaya. Hutan
juga mempunyai fungsi hidrologi yaitu sebagai daerah tangkapan hujan sehingga
hutan mampu menyimpan air serta melindungi tanah dari bahaya erosi.
Kerusakan lingkungan hidup terjadi sebagai ulah akibat tangan-tangan manusia
yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya yang terkandung di
alam. Jika proses perusakan unsur-unsur lingkungan hidup tersebut terus menerus
dibiarkan berlangsung, kualitas lingkungan hidup akan semakin parah.
Oleh karena itu, manusia sebagai aktor yang paling berperan dalam menjaga
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup perlu melakukan upaya yang dapat
mengembalikan keseimbangan lingkungan agar kehidupan umat manusia dan makhluk
hidup lainnya dapat ber kelanjutan.
Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah
mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan
lingkungan hidup, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Di lain pihak, masyarakat hendaknya mendukung program-program pemerintah
yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan. Beberapa contoh bentuk
upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup pada wilayah daratan, antara
lain sebagai berikut.
1. Reboisasi,
Yaitu berupa
penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah
gundul.
2. Rehabilitasi
lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak
produktif.
3. Pengaturan
tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan
peruntukan lahan.
4. Menjaga
daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara
ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan
kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi
persediaan air tanah.
5. Pembuatan
sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerah-daerah pertanian yang
memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
6. Rotasi
tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang-gilir, agar unsur-unsur hara dan
kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.
7. Penanaman
dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu
panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di daerah perkotaan,
hutan kota sering dinamakan paru-paru kota.
Adapun upaya
pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai
berikut.
1. Larangan
pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai.
2. Penyediaan
tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata.
3. Menghindari
terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah
laut.
4.
Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk kegiatan
industri yang memerlukan air.
5. Netralisasi
limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik atau
industri wajib memiliki unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
6. Mengontrol
kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi ambang
batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.
7. Penegakan
hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang menggunakan
alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat merugikan.
8. Pencagaran
habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi, seperti yang
telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut Kepulauan Seribu.
Pembangunan merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan manusia Indonesia, baik secara material maupun
spiritual. Kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang tidak dapat dihentikan
guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun, mengingat pembangunan itu
sendiri merupakan upaya penggabungan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia, sangatlah sulit jika proses pembangunan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.
Oleh karena itu sebagian ahli lingkungan hidup sering menyatakan bahwa proses
pembangunan merupakan aktivitas manusia yang bersifat dilematis.
Dewasa ini dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, di negara
Indonesia telah diberlakukan satu kebijaksanaan pembangunan yang tidak harus
merusak lingkungan hidup tetapi harus dilestarikan, yaitu pembangunan
berwawasan lingkungan hidup.
Pada dasarnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup adalah suatu upaya
sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam
ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu
hidup masa kini dan generasi masa depan. Di dalam istilah sehari-hari,
pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering dikemukakan sebagai pembangunan
berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran
bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan
berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:
1. pengelolaan
sumber daya alam secara bijaksana;
2. pembangunan
berkesinambungan sepanjang masa; dan
3. peningkatan
kualitas hidup generasi.
Dengan
demikian, pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana akan menimbulkan
perubahan secara langsung maupun tidak langsung terhadap sifat fisik dan hayati
lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan. Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara
lain sebagai berikut.
a. Berburu
binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan binatang
langka.
b. Menangkap
ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan peledak, listrik,
atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
c. Pembangunan
rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai dan di daerah
resapan air.
d. Menebang
kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan menjadi
gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi,
kekeringan, dan tanah tandus.
e. Membuang
limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.
Tujuan
pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
a. tercapainya
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup;
b. terwujudnya
manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindakan
yang melindungi lingkungan hidup;
c. terjaminnya
kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang;
d. tercapainya
kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e.
terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
f.
terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan, seperti
pencemaran tanah, air, dan udara.
Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup. Amdal merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar
dan penting terhadap suatu usaha dan atau kegiatan. Adapun bagi proyek-proyek
yang sudah berjalan, dan sebelumnya tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal, akan
dilakukan audit lingkungan. Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang
dilakukan oleh penanggung jawab usaha untuk menilai tingkat ketaatan terhadap
persyaratan hukum yang berlaku dan kebijaksanaan atau standar yang telah
ditetapkan.Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta
masyarakat juga sangat dibutuhkan.
Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa
ini membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan
terhadap pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan
interaksi berbagai komponen biotik dan abiotik.
Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak diperlukan demi
terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan kekayaan alam
Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.
Label:
Geografi
EKONOMI MIKRO
Ekonomi mikro
Model permintaan dan penawaran menjelaskan bagaimana
harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada
tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka
dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini
memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1
ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan
untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran
(S).
Ilmu ekonomi
mikro (sering juga
ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen
dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan
bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang
dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi
secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari
ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang
membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi,
inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian
yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya
perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Tinjauan umum
Salah satu
tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar
beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan
alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi
mikro menganalisis kegagalan
pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang
efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu
pasar persaingan
sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro,
meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan
pasar dalam informasi
asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi
dari teori permainan.
Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas
produk dalam sistem pasar.
Asumsi dan definisi
Teori penawaran dan
permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan
sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di
dalam pasar, dan tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk
memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi
di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik
pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali,
dibutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk memahami persamaan
penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja
dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi
arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori
bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan,
banyak analisis telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut
"kegagalan
pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal,
bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol,
yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung
menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha
untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah
kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna
pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau
dengan membuat "pasar
yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana
tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan
kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal"
biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma
utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan
kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi
positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan
para ekonom dan teorinya.
Permintaan
untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari
proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan
kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa
yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan
tertinggi bagi para konsumen.
Model operasi
Diasumsikan
bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan
memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat
kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
- Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
- Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
- Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
- Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan risiko kerugian menyeluruh.
Kegagalan pasar
Dalam ekonomi
mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar
tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana
sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau
alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada
situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang
diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham
menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk
tidak melayani "kepentingan
publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari
landasan moral atau sosial.
Empat jenis
utama penyebab kegagalan pasar adalah :
- Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.
- Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
- Barang publik seperti pertahanan nasional[5] dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
- Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan, " di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).
Biaya peluang
Walaupun biaya
peluang (opportunity cost) kadang-kadang sulit untuk dihitung, efek dari
biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan,
prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang
ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich
von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori
nilai marjinal.
Biaya peluang
merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan
saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali
cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya;
adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah
seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan
menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang
dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin
mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang
dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan
diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan,
buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di
universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk
pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat
bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan
lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya
peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan
kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau
ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau
uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari
penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam - tapi bukan merupakan agregat dari
semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang
akan hilang dalam jumlah terbesar di antara alternatif-alternatif yang telah
disebutkan tadi.
Satu pertanyaan
yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang
tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan
tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya
peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung
dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang
melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung karena
ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang manusia atau dampak ekonomi
dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif
dengan implikasi etisnya.
Penerapan ekonomi mikro
Ekonomi mikro
yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak di antaranya menggambarkan
metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari
topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang. Hukum
dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan
penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi
Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial
publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari
pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari
kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi
kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari
pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi
mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah
kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang
dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan
lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan
sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari
portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisis ekonometri
dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah
ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan
metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi
dan ilmu politik.
Label:
EKONOMI
Langganan:
Postingan (Atom)
my chat
Daftar Nama Link Kelas XI IPS 2
== menu yang akan di tampilkan di letakkan di sini ==
nama artikel
Jam
Followers
Category
- Berita (2)
- Berita Bola (2)
- EKONOMI (3)
- Geografi (3)
- Materi (3)
- Materi Tik (8)
- Paskibra (1)
- Sosiologi (3)